Ini Kiat Sukses Mohamad Nasir, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan

Palembang, IDN Times - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan, Mohamad Nasir membawa perubahan peningkatan pendidikan di Indonesia.
Terakhir, Mohamad Nasir berhasil mendapatkan pencapaian penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga Tahun 2018.
Dibincangi usai acara Simposium Nasional Akutansi Vokasi (SNAV) VIII - IAI di Hotel Swarna Dwipa, Palembang Selasa (18/6). Mohamad Nasir membagikan beberapa hal agar mencapai keberhasilan.
1. Berani buat perubahan dengan regulasi baru
Mengalami perbedaan pendapat dengan beberapa tokoh pendidikan, Mohammad Nasir bahkan sempat digugat sampai Mahkamah Agung.
"Membuat terobosan baru dengan berbagai regulasi itu penting, agar tidak mengalami ketertinggalan dari segi apapun," jelasnya.
2. Belajar sesuai minat
Sistem masuk perguruan tinggi harus mengikuti tes terlebih dahulu sesuai minat, hal ini agar dapat mengetahui kemampuan siswa. Jadi sebaiknya, mengikuti tes harus sesuai bidang agar tingkat kegagalan jadi rendah.
"Ya harus siswa ikut tes dulu, saya ingin melihat kemampuan anak. Akan ada tes akademik kemudian skolastik yakni anak hatus sesuai bidang dan minat," kata Mohammad Nasir
3. Harus bisa melihat peluang
Mohamad Nasir mengungkapkan, bahwa industri sekarang sudah banyak perubahan. Jika seorang lulusan perguruan tinggi tidak memiliki sertifikasi uji kompetensi. Maka mungkin saja tidak bisa diterima di Industri.
"Lulusan harus melihat peluang. Kalau kedepan, ini sementara belum ditetepkan. Apabila lulusan itu tidak punya sertifikat kompetensi, maka industri tidak akan memanfaatkan. Agar supaya industri bisa memanfaatkan, industri juga harus berkolaborasi dengan perguruan tinggi," ungkapnya.
4. Mengikuti perkembangan digital
Teknologi digital memainkan peranan penting dalam mendukung kemajuan bangsa dan dunia. "Kalau anda menolak teknologi, anda akan terisolir dalam kehidupan," katanya.
Mahasiswa Indonesia, tambahnya, dapat belajar sendiri dan belajar dari teknologi luar negeri untuk meningkatkan kemampuan diri.
"Lagi pula, dengan menguasai di bidang teknologi dan digital, maka mahasiswa dapat menciptakan teknologi dan inovasi di masa mendatang," tandasnya.