Palembang, IDN Times -Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, Endang Tri Wahyuningsih mengatakan, karet menjadi komoditas ekspor Sumsel terbesar selama tahun 2019 lalu.
"Secara keseluruhan, ekspor di Sumsel mencapai US$338,74 juta, dengan penyumbang terbesar dari ekspor karet, yang memberikan kontribusi 26,69 persen dari jumlah total ekspor senilai US$91,43 juta," kata dia, Kamis (16/1).
Endang mengungkapkan, ekspor karet terbesar paling banyak tertuju ke Tiongkok sebesar US$86,41 juta. Kalau dibanding bulan November 2019 lalu, ekspor karet ke Tiongkok naik 3,81 persen.
"Kemudian ekspor karet ke India sebesar US$51,78 juta dan Malaysia sebesar US$31,85 juta. Ketiga negara ini jadi langganan ekspor komoditas dari Sumsel, tidak hanya karet saja," ungkap dia.
Selain karet, terang Endang, komoditas utama ekspor Sumsel sepanjang Desember 2019, yakni bubur kayu/pulp, batu bara, minyak kelapa sawit, dan komponen sawit.
"Ekspor karet di Desember senilai US$91,43 juta, dilanjutkan ekspor bubur kayu/pulp senilai US$83,03 juta, batu bara US$76,69 juta, minyak kelapa sawit dan komponennya senilai US$ 24,35 juta dan hasil minyak senilai US$22,81 juta," terang dia.
dari data BPS, ekspor Sumsel periode Januari - Desember 2019 mengalami penurunan hingga 7,21 persen jika dibandingkan periode tahun 2018 lalu.
"Sepanjang 2019 ekspor turun US$4,065 juta dari bulan Januari - Desember 2018 yang tercatat senilai US$4,381 juta. Sementara untuk bulan Desember, berdasarkan nilai Free on Board (FOB) ekspor Sumsel di Desember 2019 mencapai US$ 315, 93," tandas dia.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb