Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

16 Pemilik Lahan yang Terbakar di Ogan Ilir Segera Periksa Polres OI

Dok.IDN Times/Istimewa
Dok.IDN Times/Istimewa

Palembang, IDN Times - Kapolres Ogan Ilir, AKBP Ghazali Ahmad menyatakan, pihaknya segera melakukan pemeriksaan terhadap pemilik lahan yang terbakar di kawasan Ogan Iir selama lima hari belakangan ini. 

Apalagi, kebakaran tersebut sempat mengganggu aktivitas di jalan Tol Palembang-Indralaya (Palindra) dan jalan lintas timur Palembang-Indralaya.

"Pemilik lahan pasti akan diperiksa, kita ambil keterangannya untuk mengetahui penyebab kebakaran," ujar Ghazali Ahmad, Sabtu (10/8).

1. Pemilik lahan akan diperiksa soal kebakaran di 16 titik

Dok.IDN Times/Istimewa
Dok.IDN Times/Istimewa

Ghazali mengungkapkan, bahwa lahan-lahan yang terbakar itu tersebar di 16 titik itu dimiliki secara pribadi oleh 16 orang berbeda. Sebagian pemilik lahan terbakar sudah diketahui, karena namanya tercantum di plank yang bertuliskan nama pemilik.

"Dari 16 kejadian ini, diidentifikasi ada 16 pemilik lahan perorangan, tidak ada perusahaan. Sedang kita cari pemiliknya, kita selidiki. Ada yang sudah diketahui pemiliknya ada yang belum diketahui," ungkap dia, Sabtu (10/8).

2. Polisi pasang garis kuning pemeriksaan

IDN Times/Imam Rosidin
IDN Times/Imam Rosidin

Menurut Ghazali, garis kuning sudah dipasang oleh pihak kepolisian di titik lokasi kebakaran untuk memudahkan proses penyelidikan. Wilayah yang terbakar juga, saat ini masih disterilkan agar tidak ada yang masuk menggunakan lahan tersebut. 

"Kita sudah pasang police line di lokasi kebakaran, agar TKP tidak diganggu. Juga memasang spanduk yang bertuliskan penyelidikan terhadap lahan kebakaran itu sedang tahap penyelidikan," jelas dia.

3. Pemilik lahan bukan warga sekitar

Dok.IDN Times/Istimewa
Dok.IDN Times/Istimewa

Ghazali mengakui, pihaknya mengalami kendala terkait proses pencarian pemilik lahan tersebut, lantaran yang punya bukan warga sekitar dan kebanyakan tinggal di luar daerah. Bahkan, dari pengakuan warga, lahan di kawasan tersebut sudah langganan karhutla setiap tahun. Namun lahan tersebut bukanlah lahan yang bisa ditumbuhi untuk tanaman perkebunan, karena sifat tanahnya yang asam.

"Kalau memang pemilik lahan tidak memanfaatkan lahan tidur itu, bisa dikoordinasikan kepada pemerintah, agar lahan tersebut dimanfaatkan. Kalau dimanfaatkan, pencegahan kebakaran pun akan lebih mudah dan terpantau," tegas dia.

4. Ogan Ilir terparah dalam Karhutla di Sumsel

Dok.IDN Times/Istimewa
Dok.IDN Times/Istimewa

Sementara, data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, bahwa sejak ditetapkan darurat karhutla pada Maret hingga Agustus, sudah sebanyak 438,3 hektare lahan terbakar di Sumsel.

Menurut Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori, wilayah terparah berada di Kabupaten Ogan Ilir dengan luasan lahan yang terbakar mencapai 268,48 hektare. Kondisi terparah terjadi saat memasuki bulan Agustus,  yang selama 5 hari 139 hektare lahan terbakar secara cepat.

"Untuk pemadaman kemarin kita menggunakan Helikopter yang dikerahkan semuanya, 4 unit untuk water boombing di lokasi. Ada 5 regu darat juga memadamkan dari bawah," tandas dia.

Share
Topics
Editorial Team
Rangga Erfizal
EditorRangga Erfizal
Follow Us