Palembang, IDN Times - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) menilai, munculnya informasi bahwa masyarakat di Kabupaten Ogan Ilir (OI) melihat harimau merupakan hal yang kurang bisa dipertanggungjawabkan.
Kepala BKSDA Sumsel, Genman Suhefti Hasibuhan menyatakan, bahwa jarak hutan lindung dengan lokasi masyarakat yang mengaku melihat harimau itu terlalu jauh.
"Menurut data yang kami miliki, daerah Ogan Ilir bukan merupakan daerah habitat harimau. Sementara jarak kantong harimau yang paling dekat ke Ogan Ilir itu sangat jauh, sekitar 90 kilometer," ujar dia kepada IDN Times, Senin (6/1).
