BNPB Klaim Hujan di Daerah Karhutla Hasil dari TMC
Palembang, IDN Times -Sejumlah titik api atau hotspot yang tersebar di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Ogan Ilir (OI) dan Ogan Komering Ilir (OKI) mulai berkurang, pasca-turunnya hujan yang mengguyur sebagian wilayah di Sumsel, Selasa (24/9) kemarin.
Sejak Senin (23/9) lalu, hotspot yang mencapai 675 titik mengalami penurutan pada Selasa (24/9) menjadi 127 titik, dan terus menurun hingga Rabu (25/9) menjadi 41 titik.
"Hari ini hotspot sudah terus menurun, kondisi udara juga sudah cukup membaik di Sumsel. Itu karena beberapa lokasi di OKI dan Muba yang terjadi kebakaran terkena hujan kemarin," ujar Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori, saat dihubungi IDN Times, Rabu (25/9).
1. Hujan mengguyuri 6 daerah yang terdampak karhutla

Hal serupa juga diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjend Doni Monardo, dalam kunjungannya ke Sumsel, Selasa malam. Menurut dia, hujan turun cukup merata di 6 daerah rawan karhutla, seperti, Kalimantan Tengah, Kalimantan Tengah, Kaliman Barat, Riau, Jambi dan Sumsel.
"Hujan yang turun secara signifikan membuat tingkatan hotspot menurun dan cuaca menjadi lebih membaik. Ini sangat membantu untuk menekan asap dari Karhutla," ungkap Doni.
2. TMC dianggap Sukses pancing awan hujan

Doni melanjutkan, hujan tersebut merupakan hasil dari Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan menggunakan 4 pesawat seperti Hercules, CN25 serta dua unit Cassa. Pesawat itu bertugas menaburkan garam di langit Sumsel guna memancing awan hujan.
Sebelumnya wilayah Sumsel kesulitan hujan lantaran posisi awan tidak memiliki tanda potensi hujan.
"Berkat izin Allah, hujan bisa turun di berbagai lokasi. Walaupun ramalan dari BMKG hujan baru turun minggu ke-3 Oktober. namun seluruhnya sudah mulai hujan," jelas Jenderal bintang dua TNI tersebut.
Doni menjelaskan, turunnya hujan juga cukup efektif memadamkan api, karena sebaran airnya lebih merata ketimbang teknik water bombing yang hanya menyentuh sebagian wilayah dan membutuhkan waktu untuk memadamkan api.
"Lahan gambut di Sumsel termasuk yang terluas, ketika terjadi kebakaran di beberapa wilayah maka water bombing dibagi untuk memadamkan wilayah yang terbakar," jelas dia.

















