IDN Times/Feny Maulia Agustin
Sementara, Anggota Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) Sumsel, M Rachmadi Aditya mengatakan, pemuda Sumsel memiliki karakter yang keras, sehingga sulit untuk dipengaruhi dalam konteks apapun.
"Menilai perubahan politik yang disebut mengalami sistem sosio kultural, saya rasa bukan ya, karena karakter orang sumsel kan keras dan tidak mudah dipengaruhi, menurut saya lebih berpengaruh tentang cara berpikir dan sudut pandang tiap individu," jelasnya.
Melihat momentum hari Sumpah pemuda, esensinya merupakan deklarasi persatuan dari para pemuda untuk kemajuan nusantara. hal-hal yang perlu dilakukan adalah membangun daerah, khususnya Sumsel harus dimulai dari kegiatan postif dari skala kecil hingga skala besar dalam bidang kepemudaan.
Kalau untuk sikap pemuda Sumsel yang terlihat seperti ikut baper dalam politik, dia menilai, sikap tersebut jelas menunjukkan bahwa pemuda itu, belum siap untuk berkecimpung di dunia berpolitik.
"Pemuda Sumsel yang baper artinya harus lebih banyak referensi aja, ada ketertarikan politik untuk sudah hal yang positif, tinggal bagaimana lebih dewasa dan bijak lagi mencari informasi yang valid, dan sudut pandang yang lebih luas agar bisa lebih baik dalam menanggapi atau bersikap dalam dunia politik," jelas dia.