MUI Sumsel Sepakati Malam Tahun Baru Tidak Ada Hiburan

Palembang, IDN Times - Sekretaris Umum MUI (Majelis Ulama Indonesia) Sumatera Selatan (Sumsel), Ayik Farid menyatakan, menyongsong 2020 ini pihaknya sepakat dan menyetujui dengan sangat agar tidak menyambut tahun baru dengan cara foya-foya dan sengaja melewatkan waktu dengan kegiatan sia-sia.
"Hiburan biasanya membuat wanita dan pria menjadi bercampur, dan ini menentang agama Islam. MUI Sumsel sepakat tidak ada hiburan di malam tahun baru. Lebih baik isi dengan ibadah-ibadah yang Insyaallah menjadikan pribadi yang tenang," ujarnya kepada IDN Times, Selasa (31/12).
1. Jangan lewati tahun baru dengan menghabiskan yang waktu mubadzir

Ayik mengungkapkan, sebaiknya dalam perjalanan hidup satu tahun yang telah terlewati, setiap pribadi masing-masing memfokuskan diri untuk mengevaluasi setiap kesalahan. Bukan justru merayakan dengan hura-hura.
"Tidak baik merayakan dengan berlebihan, apalagi dengan membuang waktu dengan mubadzir (sia-sia). Hal terpenting adalah mampu bermuhasabah diri, supaya kita bisa mengoreksi perilaku negatif yang disadari, atau dilakukan tanpa sengaja. Bagi umat Islam, tidak ada pesta di tahun baru," ungkap dia.
2. Lewati tahun baru dengan sikap Tasyakur kepada Sang Pencipta

Selain bermuhasabah diri, jelas Ayik, malam tahun baru lebih baik lagi dilalui dengan Tasyakur (bersyukur kepada Allah SWT) terhadap Sang Maha Pencipta. Karena masih bisa melakukan hal baik dan menjalani hidup dengan berkah.
"Apabila ada sikap jelek diperbaiki, kemudian menyadari terlebih dahulu, baiknya pribadi ini dihisab diri sendiri sebelum hisab dari Allah. Karena semua yang terlewati seluruhnya atas dasar kehendak Allah Ta'alla. Mari sambut tahun baru dengan belajar dan mendalami apa saja yang ditentang oleh Tuhan dan agama Islam," jelasnya.
3. Ada baiknya umat muslim mengikuti kegiatan meningkatkan keimanan diri

Ayik melanjutkan, bila memang ingin merayakan tahun baru, ada baiknya umat muslim mengikuti kegiatan Tabligh Akbar, untuk meningkatkan keimanan diri dan berkumpul bersama di masjid atau acara keagamaan lainnya.
"Kegiatan yang menentang agama dan tidak dianjurkan, kalau bukan mahram dalam satu tempat yang sama. Sebab Islam memiliki batas tertentu terhadap pria dan wanita. Wajib dihindari karena takutnya menimbulkan maksiat," ujar dia.
4. Malam Tahun Baru MUI Sumsel hanya lakukan silaturahmi dengan ormas-ormas Islam

Ayik menerangkan, MUI Sumsel juga tidak mengadakan acara khusus dalam menyambut tahun baru. Melainkan hanya melakukan silaturahmi dengan organisasi kemasyarakatan (ormas) sesama muslim.
"MUI Sumsel tidak menggelar pengajian, tetapi kami ada ada silaturahmi 31 Desember malam ini dengan ormas-ormas Islam, untuk menyatukan visi dan persepsi dengan pembinaam umat Islam," tandas dia.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb