Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Adu Kreativitas Muda Berdaya, Ini Produk Teluran Pelajar di Sumsel

IDN Times/Feny Maulia Agustin
IDN Times/Feny Maulia Agustin

Palembang, IDN Times - Generasi muda saat ini terus terdorong oleh ide dan kreativitas untuk menelurkan karya-karya baru. Salah satunya, mengembangkan inovasi baru dari satu produk untuk kebutuhan sehari-hari, seperti pasta gigi.

Menurut Gallang Abdi Persada, peserta program Muda Berdaya, keikutsertaan tim mereka pada kegiatan ini untuk menampilkan hasil karya sebuah produk pasta gigi yang berasal dari bahan alami.

"Namanya Caktadent, yang kami buat dari komposisi cangkang rajungan dan minyak jelantah dan diolah menjadi odol atau pasta gigi. Produk ini kami presentasikan untuk bisa terpilih dalam pengawasan pendidikan kewirausahaan" kata dia, disela kegiatan Muda Berdaya kolaborasi Shopee dengan Semua Murid Semua Guru (SMSG), di Hotel Alts Palembang, Minggu (29/9).

1. Lakukan penelitian komposisi Caktadent selama tiga bulan

IDN Times/Feny Maulia Agustin
IDN Times/Feny Maulia Agustin

Gallang yang juga anggota kelompok ilmiah remaja ini melanjutkan, produk Caktadent ini tercipta setelah mereka melakukan penelitian sejak bulan Maret-Juni 2019. Tak lama berselang, atau sekitar Juli 2019, produk ini sudah jadi.

"Dari penelitian kami, kandungan minyak jelantah memiliki asam lemak gliserin, yang sebelumnya melalui proses katalisasi dengan aquades. Sementara, kandungan cangkang rajungan memiliki kalsium karbonat tertinggi di antara cangkang lainnya," ujar dia.

Saat ini, sambung Gallang, produk Caktadent ini sudah dijual dikoperasi sekolah dan dijual secara online. Berbeda dengan pasta gigi lain, Caktadent memiliki khasiat antibakterial dengan kandungan dental cukup tinggi, dari ekstrak daun sirih dan efektif dengan aroma paper mint membuat nafas segar. Hanya saja, karena keterbatasan alat dan waktu, ada permasalahan dalam memproduksi pasta gigi tersebut.

"KIta pernah mau dipesan 1.000 kotak dari Kementerian Pertahanan, tapi karena tidak memiliki alat memadai, maka kami tidak bisa memenuhi. Dalam satu kemasan kami menjual 28 gram. Paling penting adalah pasta alami ini ramah lingkungan dan tidak menyebabkan busa. Warna hijau Caktadent juga dari ekstrak daun pandan," ungkap siswa SMA Negeri 6 Palembang itu.

2. Pelajar Indralaya tampilkan karya dari barang yang berkelas

IDN Times/Feny Maulia Agustin
IDN Times/Feny Maulia Agustin

Berbeda dengan tim Gallang, siswa/siswi dari SMA Negeri 2 Indralaya Utara, lebih memilih memanfaatkan bahan bekas limbah menjadi karya seni cantik. Dinamai tim Pesona kreasi Smanduintra, kelompok yang terdiri dari  Della artika, Rio muzer herwan, Toni Alamsyah dan Restu Adrian ini, membuat karya lukisan mozaik dari pecahan kaca.

"Moto kami, barang bekas menghasilkan karya berkelas. Bahan utamanya dari botol dan bekas piring pecah, pokoknya kaca-kaca yang tidak dipergunakan lagi. Sebenarnya ini hasil kreativitas sekolah, tapi tidak semua siswa berminat dan bisa membuatnya. Awalnya dilukis pada sketsa tripleks. Kemudian pecahan botol kami tempel," kata Della.

Walau sudah satu tahun tercipta kreativitas mozaik itu, ternyata muncul kesulitan membuat karya tersebut, terlebih dari hal pewarnaan. Karena warna kaca terkadang lebih dominan putih bening dan hijau.

"Kita kesulitan mencari warna lain. Untuk satu mozaik kecil kalau terus dikerjakan bisa menghabiskan waktu 6 jam. Ini juga dijual online dengan kisaran harga Rp75.000-Rp350.000," sambung dia.

3. Tarik konsumen dengan trik marketing unik

IDN Times/Feny Maulia Agustin
IDN Times/Feny Maulia Agustin

Selain harus memiliki karya luar biasa, dalam industri penjualan produk juga harus punya trik marketing yang berbeda untuk menarik konsumen. Nah, hal tersebut juga diterapkan oleh salah satu tim Muda Berdaya bernama GGK.

"Nama kami GGK, karena terinspirasi dari kami sendiri yaitu gembul gesit kreatif. Produk kami lebih kepada makanan dengan menjual es berbahan buah belewa. Tapi kami menerapkan trik marketing dengan icon, teman kami sengaja didandani semenarik mungkin agar konsumen tertarik," ujar Eka Wulandari salah satu tim GGK.

Eka memaparkan, alasan memilih buah belewa, karena di daerah mereka bersekolah buah tersebut sering tidak dimanfaatkan. "Berlimpah, dari pada membusuk kami membeli langsung dari petani dari satu kilo buah belewa bisa jadi 25 cup es krim," jelasnya.

4. Shopee harap pendampingan tim Muda Berdaya bisa menghasilkan wirausaha generasi muda

IDN Times/Feny Maulia Agustin
IDN Times/Feny Maulia Agustin

Sementara, Country Brand Manager Shopee, Rezki Yanuar mengatakan, dari setiap pendampingan yang diberikan pada Muda Berdaya ini, diharapkan dapat menciptakan generasi muda yang siap bersaing, khususnya agar dapat menciptakan wirausaha yang berkelanjutan,.

Rezki melanjutkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat pengangguran menurun dari 5,50 persen di 2017 menjadi 5,34 persen pada Agustus 2018. 

"Dari total 67 peserta,  kita saring menjadi 20 peserta dan kemudian dipilih tiga tim terbaik, melalui tahapan penilaian inspirasi, inkubasi dan apresiasi. Untuk ide terbaik, kami berikan kepada tim Caktadent dengan ide usaha pasta gigi dari limbah rajungan dari SMAN 6 Palembang," tandas dia.

Share
Topics
Editorial Team
Feny Maulia Agustin
EditorFeny Maulia Agustin
Follow Us

Latest News Sumatera Selatan

See More

artikel news sumsel

12 Jun 2025, 13:46 WIBNews