Kesal Ditagih Hutang, Yudi: Saya Disarankan untuk Menghabisi Korban

Palembang, IDN Times - Tersangka Yudi Tama (41), nekat membunuh Apriyanita (50), dengan cara di bius dan menguburkan korban dengan cara di cor semen dalam lubang air di sekitar areal TPU Kandang Kawat, Palembang, lantaran kesal ditagih hutang.
Menurut pengakuan tersangka Yudi, pembunuhan yang sudah dirancang ini, berawal dari korban Apriyanita menitipkan uang sebesar Rp145 juta, yang dikirim ke rekeningnya pada 26 Agustus dengan harapan mendapatkan mobil lelang.
Antara tersangka dan korban sendiri merupakan rekan kerja di Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah V Satuan Kerja Metropolis Palembang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, lantaran kesal ditagih hutang.
"Saat itu, memang dia ingin membeli mobil dan menitip uang kepada saya untuk ikut lelang. Saya kesal selalu ditagih korban," jelas Yudi, Jumat (25/10).
1. Tersangka bingung saat korban menagih uang sebesar Rp35 juta

Setelah korban menitipkan uang tersebut, tersangka Yudi tidak langsung membelikan mobil seperti yang diinginkan korban. Sebaliknya, justru uang tersebut terpakai dan tersangka bingung menjelaskan kepada korban kalau uangnya tersebut terpakai.
Korban Apriyanita, sambung tersangka Yudi, sempat menagih dan dikembalikan tersangka sebanyak Rp50 juta untuk tahap pertama. Kemudian, pada tanggal 9 Oktober, korban kembali menagih uangnya kembali kepada tersangka sebanyak Rp35 juta.
"Saya bingung mau membayarnya saat ditagih Rp35 juta. Saya sempat berdiskusi dengan Nopi, paman saya, lalu saya disarankan untuk menghabisi korban," ujar tersangka Yudi.
2. Korban dibius lebih dulu oleh pelaku sebelum dibunuh

Setelah bertemu dengan pamannya yang saat ini masih buron, kemudian tersangka Yudi langsung menjalankan niat jahatnya dengan bertemu korban Apriyanita. Untuk mengelabui korban, tersangka Yudi bersama Nopi mengajak korban berputar-putar Kota Palembang.
Dalam perjalanan tersebut, tersangka mengatakan akan membayar uangnya. Di tengah perjalanan, tersangka memberikan korban air putih yang sudah dicampur obat tetes mata, sehingga korban menjadi lemas.
Ketika kondisi korban dalam keadaan lemas itulah, tersangka Nopi langsung menjerat korban dari kursi belakang dengan tali tambang. Korban sempat memberontak dan meminta tolong kepada Yudi, namun tidak digubris hingga tidak sadarn diri.
"Setelah dari situ lalu dibawa ke Kandang Kawat dan diturunkan. Soal penguburannya, saya tidak tahu karena itu urusan Nopi dan salah satu rekannya," kilah tersangka Yudi.
3. Tersangka Nopi diserahkan uang Rp15 juta untuk menguburkan jasad korban

Setelah melakukan pembunuhan, tesangka Yudi menyerahkan uang Rp15 juta kepada tersangka Nopi, sebagai uang terima kasih setelah menghabisi korban. Nopi yang sehari-hari bekerja sebagai penggali kubur di TPU Kandang Kawat langsung mengubur korban bersama temannya bernama Amir alias Iliyas.
"Saya menyerahkan uang Rp15 juta untuk membunuh korban. Setelah itu tidak tahu lagi," beber dia.
4. Kasus masih diselidiki lebih dalam oleh Jatanras Polda Sumsel

Sementara, Kasubdit III Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel, AKBP Yudi Suharyadi mengatakan, penyelidikan ini bermula dari adanya laporan kehilangan dari keluar korban ke Polda Sumsel dengan laporan penculikan.
"Setelah dilakukan pencarian selama 3 hari, akhirnya korban ditemukan saat penggalian di lobang ke 5. Saat ini, tersangka masih dalam pemeriksaan," tandas dia.